friendship

friendship

Minggu, 05 Desember 2010

Film Sang Pencerah

Film Sang Pencerah Raih Sembilan Piala Citra

 Jakarta,CyberNews. Film Sang Pencerah (SP) meraih sembilan dari sepuluh nominasi Festival Film Indonesia 2010 versi Dewan Juri FFI 2010 yang diberhentikan atau dipecat Komite FFI 2010. Termasuk di dalamnya untuk kategori Aktor Terbaik, Sutradara Terbaik dan Film Terbaik. Demikian diumukan oleh Dewan Juri yang dipecat yang diwakili Jujur Prananto, Nur Hidayat, Marselli Sumarno, Seno Gumira Adjidarma, dan Anto Hoed. Dalam pengumuman yang dilakukan di Sekretariat FFI, Gedung Film, Jl. MT Haryono Jakarta Jum' at (3/12) malan.
Dua anggota Dewan Juri lainnya, yaitu  Rima Melati, dan Salim Said tidak hadir dalam pengumuman itu. Menurut Jujur yang membacakan pengumuman, pilihan anggota Dewan Juri yang dipecat oleh Komite FFI 2010 karena bersikukuh menyertakan film garapan Hanung Bramantyo itulah, diluar sepuluh film yang telah diserahkan Juri Seleksi yang diketuai Viva Westi -yang bersikukuh tetap tidak menyertakan film SP- yang menyebabkan mereka semua dipecat Komite FFI 2010 yang diketuai Niniek L. Karim. Meski pada saat bersamaan, Niniek yang datang menjelang pengumuman versi Dewan Juri yang dipecat usai, juga telah menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua Komite FFI 2010 kepada Menbudpar per Jum'at (3/12). "Tapi belum bisa diterima menteri," katanya.
Pengunduran dirinya terpaksa dia lakukan karena dia merasa gagal sebagai Ketua Komite FFI menjadikan ajang FFI 2010 sebagai rumah yang nyaman bagi semua insan film. Berkenaan dengan terlalu banyaknya kekisruhan yang terjadi dalam sistem penjurian. Dimulai dari salah kaprahnya komite seleksi yang hanya menyertakan delapan film panjang sebagai nominator, dan tidak menyertakan film SP sebagai salah satu nominenya karena alasan subyektif mereka. Hingga akhirnya komite seleksi menambahkan dua film lain untuk menggenapi setidaknya sepuluh judul, tapi tetap tidak menyertakan film SP.
Pasrah bongkoan
Hal inilah yang membuat Anggota Dewan Juri Film Panjang atas inisiatifnya sendiri, dengan interpretasi mereka atas buku putih FFI 2010 untuk menambahkan film SP sebagai salah satu nominator film panjang. Hal itu terpaksa dilakukan anggota Dewan Juri Film Panjang karena menilai film SP, "Sangat layak dan sangat jelas sekali jika Sang Pencerah secara gamblang memenuhi kriteria sebagai film yang patut dimasukkan sebagai salah satu nominator," kata Jujur Prananto.
Dia menambahkan, anggota Komite Seleksi telah "pasrah bongkoan" atau mengakui kekeliruan mereka dalam menilai film SP, dan menyerahkan semua keputusannya kepada Dewan Juri. Langkah Dewan Juri yang bersikukuh memasukkan film SP itulah yang membuat Komite FFI atas arahan Ketua Badan Pertimbangan dan Perfilman Nasional (BP2N) yang diketuai Deddy Mizwar memecat Dewan Juri Film panjang, karena dinilai melakukan langkah diluar koridor buku panduan FFI 2010. "Peraturan dibuat bukan untuk membodohkan, tapi membuat kita lebih kreatif, atas alasan itulah kita memasukkan film Sang Pencerah," ujar Seno Gumiro Ajidarma, yang juga menuding Dewan Juri Baru yang ditunjuk Komite FFI penuh kecurangan. Dua nama baru yang ditunjuk sebagai Dewan Juri Baru yang akan mengumumkan pilihan mereka pada Senin (6/12) malam pada malam puncak FFI 2010 adalah Areng Widodo dan Alex Komang.
Dewan Juri Lama juga mengatakan yang mereka lakukan dalam mengumumkan pemenang Citra pilihan mereka atas nama penyelamatan FFI 2010, dan tidak ada kepentingan lain. Bahwa pilihan mereka akan berbeda dengan pilihan dewan juri baru nantinya, mereka menilai itu sebagai sebuah kewajaran.
(Benny Benke/CN15)

Pentingnya Iman

Pentingnya iman dalam hidup sehari-hari
oleh Fr.Wilfred Theisen OSB.
Ketika seorang bintang penyanyi terkenal seperti N'Sync atau Britney Spears akan menggelar konser di suatu kota, maka para penggemar mereka akan melakukan apa saja yang perlu demi supaya mendapat karcis masuk.
Bahkan tidak jarang para penggemar menginap satu malaman di jalanan untuk memastikan supaya mereka mendapat tempat duduk yang strategis pada waktu konser berlangsung. Bisa kamu bayangkan respon yang kamu dapat di loket penjualan kalau kamu muncul hanya sejam sebelum konser dimulai dan ingin membeli tiket. Boleh jadi kamu akan masuk waiting list.
Sungguh aneh bahwa kita seringkali gagal untuk mengerjakan sesuatu yang menyangkut kehidupan spiritual kita, dengan semangat dan ketekunan yang sama seperti yang kita lakukan untuk hal-hal menyangkut hidup sehari-hari.
Kita seringkali bertindak bodoh dan naif dalam hidup spiritual kita, tetapi cerdik, penuh perhitungan dan ide-ide dalam menangani urusan-urusan di dunia. Kita berbuat seperti lima gadis yang bijaksana ketika kita mengerjakan bisnis kita dan membuat rencana-rencana bagi keluarga kita. Di lain pihak, kita berbuat seperti lima gadis yang bodoh dalam hal-hal menyangkut kehidupan rohani kita.
Sebagai contohnya, sungguh naif kalau kita berpikir bahwa pengetahuan yang kita dapat dalam suatu mata pelajaran di sekolah dasar dan sekolah menengah sudah mencukupi bagi kesuksesan kita. Semua universitas bisa tutup kalau memang demikian halnya. Dalam setiap profesi pekerjaan, menambah ilmu-ilmu baru merupakan langkah yang harus terus-menerus dilakukan untuk menjaga supaya kita tetap cekatan dan sukses. Anehnya, dalam hal rohani, tingkat pengetahuan yang kita miliki sewaktu kita di sekolah menengah ataupun selesai katekumen seringkali dirasa sudah cukup untuk bekal sepanjang hidup kita. Contoh yang paling menyolok misalnya menyangkut Alkitab. Seindah apapun kisah-kisah dalam Alkitab merindukan pemahaman yang lebih mendalam dari seorang dewasa ketimbang seorang anak-anak maupun remaja